Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penyebab Terjadinya Mimisan

Penyebab Terjadinya Mimisan
Pernahkah kamu mengalami mimisan? Jika pernah, tahukah kamu apa penyebab terjadinya mimisan? Artikel kali ini, kami akan membahas penyebab terjadinya mimisan beserta cara mengobatinya. Yuk simak berikut ini.

Mimisan atau yang biasa disebut dengan istilah medis bernama epistaksin merupakan suatu gejala keluarnya darah melalui bagian hidung kita. Mimisan dapat dialami oleh siapapun yang tidak pandang bulu, usia dan jenis kelamin. Mulai dari anak – anak hingga lanjut usia, memiliki kemungkinan mengalami gejala mimisan yang sama.

Biasanya mimisan akan terjadi selama beberapa menit saja atau malahan hanya beberapa detik. Ketika hidung mengalami mimisan, akan sangat terasa tidak nyaman dan aneh pada bagian hidung, karena darah segar akan keluar, tetapi kamu tidak merasakan sakit ataupun perih pada bagian hidung kamu.

Baca juga artikel : Tips Membersihkan Wajah Secara Alami dan Sehat

Apa Jenis Dari Penyakit Mimisan?

Jenis mimisan secara garis besar memiliki 2 jenis utama. Gejala dari kedua jenis utama mimisan ini sendiri terbagi atas lokasi dari pendarahan pada hidung. Berikut ini adalah kedua jenis dari mimisan tersebut:

  • Mimisan Anterior
Salah satu jenis mimisan yang paling sering terjadi pada manusia adalah mimisan anterior. Kasus mimisan 90% adalah jenis mimisan anterior. Mimisan anterior secara umum adalah mimisan yang terjadi karena pendarahan pada bagian depan hidung.

  • Mimisan Posterior
Jenis mimisan yang jarang terjadi adalah jenis mimisan posterior, dan bila dibanding dengan jenis mimisan posterior, maka mimisan jenis ini lebih memiliki kondisi yang serius. Dan pendarahan yang muncul biasanya lebih banyak. Asal dari pendarahan mimisan anterior ini adalah dari pembuluh darah yang berada pada bagian belakang hidung, yaitu diantara langit langit mulut dan rongga hidung.

Apa Penyebab Terjadinya Mimisan?

  • Trauma
Penyebab mimisan dapat terjadi karena trauma ringan misalnya mengorek hidung, benturan ringan, bersin atau mengeluarkan ingus terlalu keras, atau sebagai akibat trauma yang lebih hebat seperti kena pukul, jatuh atau kecelakaan lalu-lintas. Selain itu juga bisa terjadi akibat adanya benda asing tajam atau trauma pembedahan. Epistaksis sering juga terjadi karena adanya spina septum yang tajam. Perdarahan dapat terjadi di tempat spina itu sendiri atau pada mukosa konka.

  • Perubahan Suhu
Perubahan suhu secara tiba-tiba dari panas ke dingin atau sebaliknya juga dapat menyebabkan terjadinya epistaksis. Hal ini sering terjadi pada masyarakat yang tinggal di negara yang memiliki 4 pergantian musim, sedangkan di indonesia sendiri suhunya relatif konstan sehingga mimisan dengan sebab ini amat jarang terjadi.

  • Gangguan Hormonal
Mimisan atau episteksis ini bisa juga terjadi pada wanita hamil atau mereka yang telah memasuki masa menopause karena pengaruh perubahan hormonal.

  • Membuang ingus terlalu keras
Ketika anda sedang flu dan tidak enak badan, biasanya tubuh akan merespon dengan bersin dan mengeluarkan ingus. Ingus yang muncul di hidung wajib dikeluarkan, namun terkadang beberapa orang membuang ingus terlalu keras, sehingga dapat menimbulkan mimisan.

  • Gejala psikosomatis
Gejala psikosomatis merupakan salah satu gejala – gejala fisiologis yang disebabkan oleh faktor psikologis. Faktor psikologis yang biasanya sering menyebabkan terjadinya gangguan psikosomatis antara lain :
  1. Perasaan tertekan
  2. Stres
  3. Depresi
  4. Kecemasan akan sesuatu
  5. Takut
  6. Phobia
Beberapa kondisi psikologis diatas telah terbukti memiliki dampak terhadap kondisi kesehatan dan kondisi fisik seseorang, salah satunya adalah dengan kondisi tubuh terutama hidung yang mengalami mimisan.

  • Tumor
Penyebab mimisan salah satunya dapat juga disebabkan karena tumor. Hal ini dapat terjadi apabila seseorang tersebut menderita tumor di rongga hidung yaitu angiofibroma. Tumor angiofibroma biasa ditemukan pada anak-anak usia muda atau dewasa. Tumor angiofibroma seringkali dapat terlihat sebagai benjolan yang berukuran sebesar biji buah nangka yang berwarna merah keputihan di hidungnya.

  • Konsumsi Obat Tertentu
Mimisan juga bisa terjadi pada mereka yang sedang dalam proses penyembuhan dengan mengkonsumsi obat-obatan tertentu seperti antikoagulan, seperti aspirin. Jika epistaksis (mimisan) sampai terjadi pada pasien yang mengkonsumsi antikoagulan, pasien hipertensi atau pasien yang memiliki kelainan pada pembekuan darah, maka mimisan bisa berlangsung cukup lama hingga 20 menit.

  • Terlalu dalam mengorek hidung 
Kebiasaan mengupil atau yang sering disebut dengan mengorek hidung sepertinya memang sering dilakukan oleh kebanyakan orang. Namun ada baiknya anda memperhatikan ketika melakukan hal ini, yaitu apabila anda mengorek hidung terlalu dalam dan anda secara tidak sengaja melukai bagian dalam hidung, maka akan berpotensi terjadinya mimisan.

  • Penggunaan jenis obat – obatan 
Mimisan dapat disebabkan juga karena pengaruh atau efek dari penggunaan obat obatan tertentu. Dimana dapat membuat pendarahan pada bagian hidung jenis obat obatan ini, yang disebabkan karena kandungan kimianya. Beberapa jenis obat obatan yang dapat menimbulkan gejala mimisan adalah seperti aspirin, antikoagulan dan inhaler yang digunakan secara berlebihan.

  • Alergi
Penyebab yang terakhir adalah alergi. Seseorang yang mengalami mimisan bisa jadi karena alergi dengan allergen dan polutan yang terdapat di udara. Polutan dan allergen yang ada di udara ini, terhirup secara tidak sengaja oleh hidung ke dalam tubuh. Sehingga pada akhirnya akan menimbulkan suatu alergi, terutama bagi orang yang sensitive hidungnya. Beberapa jenis polutan dan allergen yang dapat menyebabkan mimisan diantaranya adalah pasir dan debu, asap kendaraan bermotor,asap rokok, bau yang menyengat seperti bau sampah dan bau durian, kemudian Bulu atau kapuk terutama yang terdapat pada bantal atau guling.

Metode Penanganan Mimisan

Pada umumnya, mimisan adalah kondisi yang dapat ditangani sendiri di rumah. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan jika kamu mimisan.

  • Duduk tegak dan jangan berbaring
Posisi duduk seperti ini akan mengurangi tekanan pada pembuluh darah hidung sehingga dapat menghentikan pendarahan.

  • Condongkan tubuh ke depan
Mencondongkan tubuh ke depan adalah salah satu cara sehingga darah dapat keluar lewat hidung dan tidak masuk ke tenggorokan.

  • Keluarkan dan buang darah yang mengalir ke mulut
Ketika kamu mengalami mimisan, buang darah yang mengalir ke mulut. Mengapa? Sebab jika kamu menelan darah dengan atau tidak sengaja, hal ini dapat memicu keinginan untuk muntah.

  • Gunakan ibu jari dan telunjuk untuk memencet hidung selama sekitar 10 menit
Langkah ini akan memberi tekanan pada sumber pendarahan sehingga menghentikan darah. Jangan lupa untuk bernapas lewat mulut.

  • Letakkan kompres dingin pada pangkal hidung
Langkah selanjutnya adalah letakkan kompres di bagian pangkal hidung. Hal ini sangat berguna untuk memperlambat pendarahan di hidung kamu.

  • Setelah mimisan berhenti, usahakan untuk tidak membuang ingus, membungkuk, atau melakukan aktivitas berat selama setidaknya 24 jam
Langkah ini dikaukan untuk mencegah terjadinya iritasi pada hidung.

  • Periksakan diri Ke Rumah Sakit
Jika mimisan tidak kunjung berhenti setelah 20 menit, kamu sebaiknya periksakan diri ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. Penentuan jenis penanganan ini tergantung kepada penyebab mimisan.

Bagaimana cara mencegah terjadinya mimisan?

Untuk mencegah terjadinya mimisan sendiri lebih ditekankan kepada perubahan kebiasaan atau perilaku, seperti :
  1. Tidak mengorek hidung terlalu dalam
  2. Saat bekerja di lokasi yang banyak allergen dan polutan hendaknya memakai masker.
  3. Tidak membuang ingus terlalu keras
  4. Selalu jaga kesehatan dan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan – makanan yang bergizi dan bernutrisi tinggi.

Post a Comment for "Penyebab Terjadinya Mimisan"