Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kalimat Efektif dan Tidak Efektif

Kalimat Efektif dan Tidak Efektif
Membuat kalimat merupakan sesuatu hal yang mudah bagi kamu bukan? Nah akan tetapi, apakah kalimat yang kamu buat itu adalah kalimat yang sudah efektif? Artikel kali ini akan menjelaskan tentang bagaimana supaya kamu dapat membuat kalimat seefektif mungkin sehingga orang lain dapat memahami apa yang kamu katakan.

Kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan; Dari segi liuistik kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa (KBBI, 2002 : 494).

Kalimat efektif adalah kalimat yang tepat guna dan bisa menyampaikan maksud atau .gagasan kepada pendengar atau pembacanya. Sedangkan kalimat tidak efektif adalah kalimat yang menimbulkan kerancuan dan ketidakjelasan makna bagi pendengar atau pembacanya.

Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa baik ejaan maupun tanda bacanya sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau pendengarnya. Dengan kata lain, kalimat efektif mampu menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pendengar atau pembacanya seperti apa yang dimaksudkan oleh penulis.

Berikut ini merupakan syarat suatu kalimat yang efektif.

  1. Mudah dipahami oleh pendengar atau pembacanya.
  2. Tidak menimbulkan kesalahan dalam menafsirkan maksud sang penulis.
  3. Menyampaikan pemikiran penulis kepada pembaca atau pendengarnya dengan tepat.
  4. Sistematis dan tidak bertele-tele.

Baca juga artikel : Bahaya Rokok yang Mengintai Kesehatan Manusia

Prinsip-Prinsip Kalimat Efektif

Kalimat efektif memiliki prinsip-prinsip yang harus dipenuhi yaitu kesepadanan, kepararelan, kehematan kata, kecermatan, ketegasan, kepaduan dan kelogisan kalimat. Berikut ini merupakan prinsip-prinsip kalimat efektif.

  • Kesepadanan Struktur
Kespadanan adalah keseimbangan antara gagasan atau pemikiran dengan struktur bahasa yang dipakai dalam kalimat. Kesepadanan dalam kalimat ini diperlihatkan dengan adanya kesatuan gagasan dan kesatuan pikiran. Ciri-ciri kalimat yang memiliki kesepadanan struktur, yaitu:

Memiliki subjek dan predikat yang jelas
Contoh:
Bagi semua siswa kelas 6 harus mengembalikan buku yang dipinjam.       (Tidak efektif)
Semua siswa kelas 6 harus mengembalikan buku yang dipinjam.              (Efektif)

Tidak memiliki subjek yang ganda di dalam kalimat tunggal.
Contoh:
Pembangunan Jalan itu kami dibantu oleh semua warga desa.                       (Tidak Efekti)
Dalam membangun jembatan itu, kami dibantu oleh semua warga desa.     (Efektif)

  • Kepararelan Bentuk
Kalimat efektif memiliki kesamaan bentuk kata yang digunakan di dalam kalimat. Yang dimaksud dengan kesamaan bentuk kata adalah jika kata pertama berbentuk verba, maka kata selanjutnya berbentuk verba. Namun, jika kata pertama berbentuk nomina, maka kata selanjutnya berbentuk nomina.

Contoh:
Langkah-langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami, mengetahui, dan pengaplikasian definisi kaliamt efektif.       (Tidak efektif)
Langkah-langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami, mengetahui, dan mengaplikasikan definisi kalimat efektif.          (Efektif)

  • Kehematan Kata
Kalimat efektif tidak menggunakan kata-kata atau frasa yang tidak perlu digunakan. Untuk menghindari pemborosan kata di dalam kalimat, hal yang harus diperhatikan adalah:

Menghindari unsur yang sama pada kalimat majemuk
Contoh:
Saya tidak suka buah apel dan saya tidak suka duren.        (Tidak efektif)
Saya tidak suka buah apel dan duren.                                    (Efektif)

Menghindari kesinoniman dalam kalimat
Contoh:
Saya hanya memiliki 3 buah buku saja.          (Tidak efektif)
Saya hanya memiliki 3 buah buku.                   (Efektif)

Menghindari penjamakan kata pada kata jamak
Para mahasiswa-mahasiswa berunjuk rasa di depan gedung rektorat.    (Tidak efektif)
Para mahasiswa berunjuk rasa di depan gedung rektorat.                          (Efektif)

  • Kecermatan
Yang dimaksud kecermatan adalah cermat dan tepat dalam memilih kata sehingga tidak menimbulkan kerancuan dan makna ganda.

Contoh:
Siswa baru pergi ke kelas tiga.            (Tidak efektif)
Siswa yang baru pergi ke kelas tiga.   (Efektif)

  • Ketegasan
Kalimat efektif memberikan penegasan kepada ide pokonya sehingga ide pokonya menonjol di dalam kalimat tersebut.  Berikut cara memberikan penegasan pada kalimat efektif.

Meletakan kata kunci di awal kalimat
Contoh:
Sudah saya beritahu orang itu.      (Tidak efektif)
Orang itu sudah saya beritahu.      (Efektif)

Mengurutkan kata secara bertahap
Contoh:
Pertemuan itu dihadiri oleh menteri pendidikan, gubernur dan presiden.   (Tidak efektif)
Pertemuan itu dihadiri oleh presiden, menteri pendidikan dan gubernur.     (Efektif)

  • Kepaduan
Kalimat efektif memiliki kepaduan pernyataan sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah.

Contoh:
Ani membicarakan tentang keluarga besarnya yang berkunjung.   (Tidak efektif)
Ani membicarakan keluarga besarnya yang berkunjung.                   (Efektif)

  • Kelogisan
Ide kalimat dalam kalimat efektif dapat diterima atau dimengerti oleh akal dan sesuai dengan kaidah EYD.

Contoh:
Waktu dan tempat kami persilahkan!     (Tidak efektif)
Bapak kepala sekolah kami persilahkan! (Efektif)

Inilah prinsip-prinsip dalam kalimat efektif yang harus ada atau dipenuhi dalam pembuatan kalimat efektif agar tujuan komunikatif kalimat tersebut dapat tersampaikan dengan jelas kepada pendengar atau pembacanya. Lalu apa saja kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan penulisan? Simak berikut ini.

Pola Kesalahan yang Seringkali Terjadi

Kalimat yang tidak efektif akan berpengaruh pada keakuratan informasi yang akan diterima. Berikut ini akan disampaikan beberapa pola kesalahan yang umum terjadi dalam penulisan serta perbaikannya agar menjadi kalimat yang efektif :

  • Penggunaan dua kata yang sama artinya dalam sebuah kalimat
Contoh : Sejak dari empat tahun yang lalu, ia sudah menikah lagi.

Perbaikan : Sejak empat tahun yang lalu, ia sudah menikah lagi.

  • Penggunaan kata berlebih yang ‘mengganggu’ struktur kalimat
Contoh : Menurut berita yang saya dengar mengabarkan bahwa uang SPP akan ditiadakan.

Perbaikan : Berita yang saya dengar mengabarkan bahwa uang SPP akan ditiadakan.

  • Penggunaan imbuhan yang kacau
Contoh : Yang meminjam buku di perpustakaan harap dikembalikan.

Perbaikan : Buku yang dipinjam dari perpustakaan harap dikembalikan.

  • Kalimat tak selesai
Contoh : Rumah yang tingkat dua itu yang kemalingan itu.

Perbaikan : Rumah yang tingkat dua itu kemalingan.

  • Penggunaan kata dengan struktur dan ejaan yang tidak baku
Contoh : Kita harus bisa merubah kebiasaan yang buruk.

Perbaikan : Kita harus bisa mengubah kebiasaan yang buruk.

  • Penggunaan tidak tepat kata ‘di mana’ dan ‘yang mana’
Contoh : Rumah sakit di mana orang-orang mencari kesembuhan harus selalu bersih.

Perbaikan : Rumah sakit tempat orang-orang mencari kesembuhan harus selalu bersih.

  • Penggunaan kata ‘daripada’ yang tidak tepat
Contoh : Pukulan daripada Ilham Ramadhan berhasil mematahkan perlawanan musuh.

Perbaikan : Pukulan Ilham Ramadhan berhasil mematahkan perlawanan musuh.

  • Pilihan kata yang tidak tepat
Contoh : Dalam kunjungan itu Presiden Joko Widodo menyempatkan waktu untuk berbincang bincang dengan masyarakat.

Perbaikan : Dalam kunjungan itu Presiden Joko Widodo menyempatkan diri untuk berbincang-bincang dengan masyarakat.

  • Kalimat ambigu yang dapat menimbulkan salah arti
Contoh : Sopir truk pengangkut barang masuk jurang yang Meninggal dunia.

Perbaikan : Truk pengangkut barang masuk jurang. Supirnya meninggal dunia.

  • Pengulangan kata yang tidak perlu
Contoh : Dalam setahun ia berhasil menerbitkan 5 judul buku setahun.

Perbaikan : Dalam setahun ia berhasil menerbitkan 5 judul buku.

  • Kata ‘kalau’ yang dipakai secara salah
Contoh : Guru itu mengatakan kalau pelajaran matematika sangatlah mudah.

Perbaikan : Guru itu mengatakan bahwa pelajaran matematika sangatlah mudah.

Post a Comment for "Kalimat Efektif dan Tidak Efektif"