Kalimat Efektif dan Tidak Efektif
Membuat kalimat merupakan sesuatu hal yang mudah bagi kamu bukan? Nah akan tetapi, apakah kalimat yang kamu buat itu adalah kalimat yang sudah efektif? Artikel kali ini akan menjelaskan tentang bagaimana supaya kamu dapat membuat kalimat seefektif mungkin sehingga orang lain dapat memahami apa yang kamu katakan.
Kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan; Dari segi liuistik kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa (KBBI, 2002 : 494).
Kalimat efektif adalah kalimat yang tepat guna dan bisa menyampaikan maksud atau .gagasan kepada pendengar atau pembacanya. Sedangkan kalimat tidak efektif adalah kalimat yang menimbulkan kerancuan dan ketidakjelasan makna bagi pendengar atau pembacanya.
Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa baik ejaan maupun tanda bacanya sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau pendengarnya. Dengan kata lain, kalimat efektif mampu menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pendengar atau pembacanya seperti apa yang dimaksudkan oleh penulis.
Berikut ini merupakan syarat suatu kalimat yang efektif.
Memiliki subjek dan predikat yang jelas
Contoh:
Bagi semua siswa kelas 6 harus mengembalikan buku yang dipinjam. (Tidak efektif)
Semua siswa kelas 6 harus mengembalikan buku yang dipinjam. (Efektif)
Tidak memiliki subjek yang ganda di dalam kalimat tunggal.
Contoh:
Pembangunan Jalan itu kami dibantu oleh semua warga desa. (Tidak Efekti)
Dalam membangun jembatan itu, kami dibantu oleh semua warga desa. (Efektif)
Contoh:
Langkah-langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami, mengetahui, dan pengaplikasian definisi kaliamt efektif. (Tidak efektif)
Langkah-langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami, mengetahui, dan mengaplikasikan definisi kalimat efektif. (Efektif)
Menghindari unsur yang sama pada kalimat majemuk
Contoh:
Saya tidak suka buah apel dan saya tidak suka duren. (Tidak efektif)
Saya tidak suka buah apel dan duren. (Efektif)
Menghindari kesinoniman dalam kalimat
Contoh:
Saya hanya memiliki 3 buah buku saja. (Tidak efektif)
Saya hanya memiliki 3 buah buku. (Efektif)
Menghindari penjamakan kata pada kata jamak
Para mahasiswa-mahasiswa berunjuk rasa di depan gedung rektorat. (Tidak efektif)
Para mahasiswa berunjuk rasa di depan gedung rektorat. (Efektif)
Contoh:
Siswa baru pergi ke kelas tiga. (Tidak efektif)
Siswa yang baru pergi ke kelas tiga. (Efektif)
Meletakan kata kunci di awal kalimat
Contoh:
Sudah saya beritahu orang itu. (Tidak efektif)
Orang itu sudah saya beritahu. (Efektif)
Mengurutkan kata secara bertahap
Contoh:
Pertemuan itu dihadiri oleh menteri pendidikan, gubernur dan presiden. (Tidak efektif)
Pertemuan itu dihadiri oleh presiden, menteri pendidikan dan gubernur. (Efektif)
Contoh:
Ani membicarakan tentang keluarga besarnya yang berkunjung. (Tidak efektif)
Ani membicarakan keluarga besarnya yang berkunjung. (Efektif)
Contoh:
Waktu dan tempat kami persilahkan! (Tidak efektif)
Bapak kepala sekolah kami persilahkan! (Efektif)
Inilah prinsip-prinsip dalam kalimat efektif yang harus ada atau dipenuhi dalam pembuatan kalimat efektif agar tujuan komunikatif kalimat tersebut dapat tersampaikan dengan jelas kepada pendengar atau pembacanya. Lalu apa saja kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan penulisan? Simak berikut ini.
Perbaikan : Sejak empat tahun yang lalu, ia sudah menikah lagi.
Perbaikan : Berita yang saya dengar mengabarkan bahwa uang SPP akan ditiadakan.
Perbaikan : Buku yang dipinjam dari perpustakaan harap dikembalikan.
Perbaikan : Rumah yang tingkat dua itu kemalingan.
Perbaikan : Kita harus bisa mengubah kebiasaan yang buruk.
Perbaikan : Rumah sakit tempat orang-orang mencari kesembuhan harus selalu bersih.
Perbaikan : Pukulan Ilham Ramadhan berhasil mematahkan perlawanan musuh.
Perbaikan : Dalam kunjungan itu Presiden Joko Widodo menyempatkan diri untuk berbincang-bincang dengan masyarakat.
Perbaikan : Truk pengangkut barang masuk jurang. Supirnya meninggal dunia.
Perbaikan : Dalam setahun ia berhasil menerbitkan 5 judul buku.
Perbaikan : Guru itu mengatakan bahwa pelajaran matematika sangatlah mudah.
Kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan; Dari segi liuistik kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa (KBBI, 2002 : 494).
Kalimat efektif adalah kalimat yang tepat guna dan bisa menyampaikan maksud atau .gagasan kepada pendengar atau pembacanya. Sedangkan kalimat tidak efektif adalah kalimat yang menimbulkan kerancuan dan ketidakjelasan makna bagi pendengar atau pembacanya.
Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa baik ejaan maupun tanda bacanya sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau pendengarnya. Dengan kata lain, kalimat efektif mampu menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pendengar atau pembacanya seperti apa yang dimaksudkan oleh penulis.
Berikut ini merupakan syarat suatu kalimat yang efektif.
- Mudah dipahami oleh pendengar atau pembacanya.
- Tidak menimbulkan kesalahan dalam menafsirkan maksud sang penulis.
- Menyampaikan pemikiran penulis kepada pembaca atau pendengarnya dengan tepat.
- Sistematis dan tidak bertele-tele.
Baca juga artikel : Bahaya Rokok yang Mengintai Kesehatan Manusia
Prinsip-Prinsip Kalimat Efektif
Kalimat efektif memiliki prinsip-prinsip yang harus dipenuhi yaitu kesepadanan, kepararelan, kehematan kata, kecermatan, ketegasan, kepaduan dan kelogisan kalimat. Berikut ini merupakan prinsip-prinsip kalimat efektif.- Kesepadanan Struktur
Memiliki subjek dan predikat yang jelas
Contoh:
Bagi semua siswa kelas 6 harus mengembalikan buku yang dipinjam. (Tidak efektif)
Semua siswa kelas 6 harus mengembalikan buku yang dipinjam. (Efektif)
Tidak memiliki subjek yang ganda di dalam kalimat tunggal.
Contoh:
Pembangunan Jalan itu kami dibantu oleh semua warga desa. (Tidak Efekti)
Dalam membangun jembatan itu, kami dibantu oleh semua warga desa. (Efektif)
- Kepararelan Bentuk
Contoh:
Langkah-langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami, mengetahui, dan pengaplikasian definisi kaliamt efektif. (Tidak efektif)
Langkah-langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami, mengetahui, dan mengaplikasikan definisi kalimat efektif. (Efektif)
- Kehematan Kata
Menghindari unsur yang sama pada kalimat majemuk
Contoh:
Saya tidak suka buah apel dan saya tidak suka duren. (Tidak efektif)
Saya tidak suka buah apel dan duren. (Efektif)
Menghindari kesinoniman dalam kalimat
Contoh:
Saya hanya memiliki 3 buah buku saja. (Tidak efektif)
Saya hanya memiliki 3 buah buku. (Efektif)
Menghindari penjamakan kata pada kata jamak
Para mahasiswa-mahasiswa berunjuk rasa di depan gedung rektorat. (Tidak efektif)
Para mahasiswa berunjuk rasa di depan gedung rektorat. (Efektif)
- Kecermatan
Contoh:
Siswa baru pergi ke kelas tiga. (Tidak efektif)
Siswa yang baru pergi ke kelas tiga. (Efektif)
- Ketegasan
Meletakan kata kunci di awal kalimat
Contoh:
Sudah saya beritahu orang itu. (Tidak efektif)
Orang itu sudah saya beritahu. (Efektif)
Mengurutkan kata secara bertahap
Contoh:
Pertemuan itu dihadiri oleh menteri pendidikan, gubernur dan presiden. (Tidak efektif)
Pertemuan itu dihadiri oleh presiden, menteri pendidikan dan gubernur. (Efektif)
- Kepaduan
Contoh:
Ani membicarakan tentang keluarga besarnya yang berkunjung. (Tidak efektif)
Ani membicarakan keluarga besarnya yang berkunjung. (Efektif)
- Kelogisan
Contoh:
Waktu dan tempat kami persilahkan! (Tidak efektif)
Bapak kepala sekolah kami persilahkan! (Efektif)
Inilah prinsip-prinsip dalam kalimat efektif yang harus ada atau dipenuhi dalam pembuatan kalimat efektif agar tujuan komunikatif kalimat tersebut dapat tersampaikan dengan jelas kepada pendengar atau pembacanya. Lalu apa saja kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan penulisan? Simak berikut ini.
Pola Kesalahan yang Seringkali Terjadi
Kalimat yang tidak efektif akan berpengaruh pada keakuratan informasi yang akan diterima. Berikut ini akan disampaikan beberapa pola kesalahan yang umum terjadi dalam penulisan serta perbaikannya agar menjadi kalimat yang efektif :- Penggunaan dua kata yang sama artinya dalam sebuah kalimat
Perbaikan : Sejak empat tahun yang lalu, ia sudah menikah lagi.
- Penggunaan kata berlebih yang ‘mengganggu’ struktur kalimat
Perbaikan : Berita yang saya dengar mengabarkan bahwa uang SPP akan ditiadakan.
- Penggunaan imbuhan yang kacau
Perbaikan : Buku yang dipinjam dari perpustakaan harap dikembalikan.
- Kalimat tak selesai
Perbaikan : Rumah yang tingkat dua itu kemalingan.
- Penggunaan kata dengan struktur dan ejaan yang tidak baku
Perbaikan : Kita harus bisa mengubah kebiasaan yang buruk.
- Penggunaan tidak tepat kata ‘di mana’ dan ‘yang mana’
Perbaikan : Rumah sakit tempat orang-orang mencari kesembuhan harus selalu bersih.
- Penggunaan kata ‘daripada’ yang tidak tepat
Perbaikan : Pukulan Ilham Ramadhan berhasil mematahkan perlawanan musuh.
- Pilihan kata yang tidak tepat
Perbaikan : Dalam kunjungan itu Presiden Joko Widodo menyempatkan diri untuk berbincang-bincang dengan masyarakat.
- Kalimat ambigu yang dapat menimbulkan salah arti
Perbaikan : Truk pengangkut barang masuk jurang. Supirnya meninggal dunia.
- Pengulangan kata yang tidak perlu
Perbaikan : Dalam setahun ia berhasil menerbitkan 5 judul buku.
- Kata ‘kalau’ yang dipakai secara salah
Perbaikan : Guru itu mengatakan bahwa pelajaran matematika sangatlah mudah.
Post a Comment for "Kalimat Efektif dan Tidak Efektif"