Pembalut yang Aman Bagi Kesehatan
Siapa sih yang tidak kenal pembalut? Teman akrab wanita saat sedang menstruasi. Pembalut sebenarnya mempunyai fungsi yang lebih luas yaitu menyerap darah yang berasal dari Miss V.
Tahukah kamu pada awalnya pembalut wanita ini sifatnya adalah permanen? Mungkin sebagian dari kalian belum mengetahui hal ini. Dulu, pembalut wanita memang sifatnya permanen. Akan tetapi seiring perkembangan zaman berubahlah ke pembalut sekali pakai. Pembalut sekali pakai memulai perkembangan di tahun 1980-an sampai sekarang. Meskipun pembalut kain mulai marak kembali pada tahun 1990an, karena dirasakan manfaatnya dapat berdampak positif bagi kesehatan dan lingkungan.
Pembalut merupakan barang yang menjadi sangat penting bagi wanita. Semua wanita normal membutuhkan pembalut untuk menjaganya saat datang bulan atau menstruasi. Pembalut disini berfungsi untuk menampung darah kotor wanita yang keluar setiap 28 hari dalam satu periode. Nah, setiap satu periode wanita itu berbeda-beda, tergantung kesuburan hormon dan keturunan. Ada yang lima hari, ada yang sepuluh hari, ada yang satu minggu. Tapi normalnya wanita adalah satu minggu.
Saat ini ditemukannya beberapa pembalut berbahaya di pasaran membuat para kaum hawa khawatir. Ya, Kandungan zat klorin yang merupakan zat berbahaya dinilai telah melewati ambang batas dan bisa menimbulkan masalah kesehatan serius bila dipakai terus-menerus dalam jangka panjang.
Pada dasarnya sebuah produk pembalut wanita haruslah bersih dan tidak mengandung zat berbahaya, ini karena pembalut kontak langsung dengan area intim wanita yang seharusnya terjaga baik kebersihan maupun kesehatannya.
Standar Nasional Indonesia (SNI) 16-6363-2000 menyebutkan bahwa produk pembalut wanita haruslah bersih, tidak mengandung kotoran dan zat asing, tidak menyebabkan iritasi atau dampak yang membahayakan lainnya. Selain itu, tidak mengubah serabut pada saat digunakan, tidak berbau dan lembut. Sementara untuk warna haruslah putih. Warna lain boleh namun hanya sebagai tanda atau identitas yang tidak bersentuhan langsung dengan tubuh.
Pembalut yang baik dan sesuai juga harus bersifat netral terhadap fenoltalein dan jingga metal. Lalu tidak berflouresensi kuat atau tidak ada flouresensi yang menunjukan adanya bahaya, pada sisi yang bersentuhan dengan tubuh. Bahan pembalut juga harus tidak mudah robek dan tidak mudah rembes. Daya serap pembalut pun yang ideal juga tidak kurang dari 10 kali bobot pembalut.
Namun sayangnya, di Indonesia sepertinya belum ada pembalut yang memenuhi semua syarat tersebut. Dan yang lebih memprihatinkan, pembalut di Indonesia tidak dicantumkan masa kedaluwarsanya di kemasan sebagai informasi untuk konsumen.
Padahal, risiko jangka panjang pembalut yang tidak sehat dapat menyebabkan kanker dan mengganggu sistem reproduksi wanita yang memakainya. Penyebabnya yaitu karena klorin yang terkandung di dalamnya. Jika merujuk FDA (Badan POM Amerika Serikat), maka pembalut yang baik seharusnya bebas klorin.
Tanda-tanda terjadinya infeksi bagi wanita haid :
Tahukah kamu pada awalnya pembalut wanita ini sifatnya adalah permanen? Mungkin sebagian dari kalian belum mengetahui hal ini. Dulu, pembalut wanita memang sifatnya permanen. Akan tetapi seiring perkembangan zaman berubahlah ke pembalut sekali pakai. Pembalut sekali pakai memulai perkembangan di tahun 1980-an sampai sekarang. Meskipun pembalut kain mulai marak kembali pada tahun 1990an, karena dirasakan manfaatnya dapat berdampak positif bagi kesehatan dan lingkungan.
Pembalut merupakan barang yang menjadi sangat penting bagi wanita. Semua wanita normal membutuhkan pembalut untuk menjaganya saat datang bulan atau menstruasi. Pembalut disini berfungsi untuk menampung darah kotor wanita yang keluar setiap 28 hari dalam satu periode. Nah, setiap satu periode wanita itu berbeda-beda, tergantung kesuburan hormon dan keturunan. Ada yang lima hari, ada yang sepuluh hari, ada yang satu minggu. Tapi normalnya wanita adalah satu minggu.
Saat ini ditemukannya beberapa pembalut berbahaya di pasaran membuat para kaum hawa khawatir. Ya, Kandungan zat klorin yang merupakan zat berbahaya dinilai telah melewati ambang batas dan bisa menimbulkan masalah kesehatan serius bila dipakai terus-menerus dalam jangka panjang.
Pada dasarnya sebuah produk pembalut wanita haruslah bersih dan tidak mengandung zat berbahaya, ini karena pembalut kontak langsung dengan area intim wanita yang seharusnya terjaga baik kebersihan maupun kesehatannya.
Standar Nasional Indonesia (SNI) 16-6363-2000 menyebutkan bahwa produk pembalut wanita haruslah bersih, tidak mengandung kotoran dan zat asing, tidak menyebabkan iritasi atau dampak yang membahayakan lainnya. Selain itu, tidak mengubah serabut pada saat digunakan, tidak berbau dan lembut. Sementara untuk warna haruslah putih. Warna lain boleh namun hanya sebagai tanda atau identitas yang tidak bersentuhan langsung dengan tubuh.
Pembalut yang baik dan sesuai juga harus bersifat netral terhadap fenoltalein dan jingga metal. Lalu tidak berflouresensi kuat atau tidak ada flouresensi yang menunjukan adanya bahaya, pada sisi yang bersentuhan dengan tubuh. Bahan pembalut juga harus tidak mudah robek dan tidak mudah rembes. Daya serap pembalut pun yang ideal juga tidak kurang dari 10 kali bobot pembalut.
Namun sayangnya, di Indonesia sepertinya belum ada pembalut yang memenuhi semua syarat tersebut. Dan yang lebih memprihatinkan, pembalut di Indonesia tidak dicantumkan masa kedaluwarsanya di kemasan sebagai informasi untuk konsumen.
Padahal, risiko jangka panjang pembalut yang tidak sehat dapat menyebabkan kanker dan mengganggu sistem reproduksi wanita yang memakainya. Penyebabnya yaitu karena klorin yang terkandung di dalamnya. Jika merujuk FDA (Badan POM Amerika Serikat), maka pembalut yang baik seharusnya bebas klorin.
Baca juga artikel : Bahaya Kanker Payudara
Karakteristik Pembalut Berbahaya
- Bukan Terbuat Dari Kapas
- Tidak 100% Dari Kapas
- Memakai Pemutih
Masalah Haid Akibat Pembalut Berkualitas Buruk
Saat sedang haid dan memakai pembalut biasa, tanpa disadari cairan yang sudah diserap oleh pembalut biasa yang sudah bercampur dengan kimia dan bercampur dengan bahan yang tidak steril dari pembalut biasa dan saat seorang wanita duduk tanpa disadari maka cairan kotor dari pembalut akan keluar kembali karena terkena tekanan dan naik ke atas dan masuk kembali ke organ kewanitaan. Hal ini yang akan menyebabkan infeksi dan timbulnya masalah kewanitaan. Hati-hati jika kamu merasa saat memakai pembalut terasa becek / tidak kering.Tanda-tanda terjadinya infeksi bagi wanita haid :
- Demam
- Sering buang air kecil
- Pusing
- Sakit perut / Mual
- Keputihan
- Sakit pinggang
- Sakit ketika buang air kecil
- Sobeklah produk pembalut kamu, ambil bagian inti dalamnya.
- Kemudian ambilah segelas air putih. Usahakan gunakan gelas transparan sehingga lebih jelas.
- Ambilah sebagian dari lembaran inti pembalut kamu dan celupkan ke dalam air tersebut. Aduk dengan sumpit.
- Lihat perubahan warna air (karena kalo higienis dan bersih, seharusnya air akan tetap jernih).
Faktor Resiko Jika Menggunakan Pembalut Berbahaya
- Resiko Kanker Rahim
- Meningkatkan Resiko Keguguran Bayi
- Resiko Terkena Kista
- Resiko Terkena Miom
Tips Memilih Pembalut yang Aman
- Pilih yang Lembut dan Daya Serap Tinggi
- Gunakan Sekali Pakai
- Pilih Pembalut yang Cocok
- Hindarilah Pembalut dengan Bahan Pewangi
- Rutin Ganti Pembalut
Post a Comment for "Pembalut yang Aman Bagi Kesehatan"