Jenis, penyebab dan Dampak Insomnia
Apakah kamu seringkali merasa sulit untuk tidur nyenyak bahkan tidak peduli seberapa lelahnya kamu bekerja seharian? Atau, apakah kamu sering terbangun di tengah malam dan terbaring terjaga selama berjam-jam, menatapi gelapnya langit-langit rumah? Inilah yang dinamakan insomnia.
Insomnia adalah masalah umum yang menguras energi, mood, kebugaran tubuh, dan kemampuan beraktivitas kamu selama sehari ke depan. Insomia kronis bahkan dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
Manusia pada dasarnya menghabiskan waktu sepertiga dari masa hidupnya untuk tidur. Menurut para ahli, tidur terbaik untuk seseorang berkisar antara 6 - 8 jam sehari. Insomnia merupakan gangguan pada saat memasuki waktu tidur, dimana kita akan susah mempertahankan tidur meskipun memiliki kesempatan untuk itu.
Pada saat tidur, tubuh seseorang mengalami beberapa tahapan, di antaranya tahap mengantuk, tahap tidur ringan, tahap tidur nyenyak, dan tahap mimpi. Studi menunjukkan bahwa setiap orang pasti pernah mengalami gangguan tidur. Menurut riset yang dilakukan oleh US Census Bureau, International Data Base tahun 2004, sebanyak 28 juta orang Indonesia mengalami gangguan tidur insomnia.
Penelitian yang dimuat dalam jurnal Circulation itu menunjukkan bahwa penderita insomnia memiliki resiko mengalami serangan jantung 27 hingga 40 persen lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidurnya normal.
Secara umum, insomnia ditandai oleh beberapa gejala, seperti susah tidur, sering terbangun di malam hari atau dini hari pada saat tidur, tubuh merasa lelah, uring-uringan, dan terganggunya berbagai aktivitas di siang hari karena kondisi tubuh yang tidak bugar akibat kurang tidur malam.
Berikut ini merupakan jenis-jenis gangguan insomnia.
Insomnia temporer adalah salah satu jenis insomnia yang gejalanya berlangsung cukup singkat, kurang dari seminggu saja. Biasanya insomnia ini disebabkan karena faktor stres.
Insomnia akut adalah jenis insomnia yang gejalanya berlangsung kurang lebih sekitar 1 bulanan. Penderita akan sangat sulit untuk memulai tidur atau mempertahankan tidurnya meskipun sebetulnya kondisi memungkinkan.
Insomnia kronis merupakan jenis insomnia dengan gejala susah tidur berlangsung lebih dari 1 bulan. Karena jarang tidur, penderita biasanya akan mengalami halusinasi dan melihat hal-hal yang aneh.
Penyebab yang pertama masalah insomnia adalah masalah kesehatan. Nah, masalah kesehatan ini sering mengganggu pola tidur. Orang dengan arthritis misalnya, berpotensi mengalami insomnia karena nyeri yang dirasakan membuat mereka tidak bisa tertidur. Jadi, hal ini perlu diperhatikan. Jagalah selalu kesehatan kamu agar mendapatkan tidur dengan nyenyak dan nyaman.
Biasanya jika kamu kelelahan karena aktivitasmu seharian yang membuatmu merasa lelah, akan membuatmu cenderung langsung tidur tanpa persiapan apapun. Nah, sering kita tidak menyadari bahwa rutinitas kecil menjelang tidur ternyata bermanfaat untuk mempersiapkan tubuh beristirahat.
Misalnya adalah satu jam sebelum kamu tidur, habiskan 20 menit pertama untuk menyelesaikan utang ‘PR’ yang harus dikerjakan (misalnya, membalas email kantor, menyiapkan pakaian untuk esok hari) dan 20 menit setelahnya untuk menyiapkan kamu tidur seperti cuci muka, gosok gigi, ganti baju tidur. Kemudian untuk 20 menit terakhir, lakukan satu hal yang dapat menenangkan tubuh dan pikiran, misalnya yoga ringan, meditasi, atau membaca buku sambil ditemani segelas susu hangat. Setelah 60 menit usai, matikan lampu dan pergi tidur.
Kemudian salah satu penyebab insomnia selanjutnya adalah karena konsumsi obat-obatan dan alkohol. Mengapa demikian? Ya, sebab keduanya dapat berpotensi memicu insomnia. Selain itu, penyalahgunaan obat juga bisa menyebabkan gangguan tidur.
Namun, tidak hanya obat-obatan terlarang yang menyebabkan masalah tidur, obat yang diresepkan, seperti beta-blocker juga dapat menyebabkan tidur terganggu.
Nah selanjutnya adalah kegelisahan atau kecemasan yang kamu rasakan di malam hari menjadi penyebab insomnia yang kamu alami. Misalnya jika kamu terbangun di tengah tidur merasa cemas dan dipenuhi oleh ratusan pikiran yang berjalan bolak-balik dalam bayangan kamu, lebih baik bangkit dari tempat tidur.
Akan tetapi, yang paling menentukan seberapa baiknya kamu beristirahat adalah apa yang kamu lakukan setelahnya. Jauhi hal-hal yang membangkitkan stimulasi tubuh, misalnya memeriksa email atau nge-tweet mengeluhkan insomnia yang kamu alami. Pilih aktivitas yang kamu sukai misalnya merajut atau meneruskan membaca novel seru favorit kamu, hal ini bertujuan untuk membantu meminimalisir kecemasan yang sering dirasakan oleh penderita insomnia.
Nah selanjutnya adalah tidur siang yang berlebihan. Mengapa demikian? Tidur siang terlalu sering atau dalam waktu yang terlalu lama dapat mengganggu frekuensi tidur di malam hari. Jika kamu ingin tidur siang maka ada baiknya tidak dilakukan setiap hari, selain itu usahakan agar tidak tidur siang dalam rentan waktu yang terlalu lama.
Yang terakhir adalah stres. Insomnia umumnya terjadi ketika seseorang mengalami stres. Stres bahkan bisa memicu insomnia kronis sehingga kembali ke pola tidur yang sehat mungkin akan menjadi sulit. Sebagian orang dengan kondisi ini merasa cemas apakah mereka akan bisa tertidur. Hal ini pada gilirannya memperparah insomnia karena orang tersebut dilanda kecemasan perihal bisa tidaknya mereka tertidur.
Menurut salah satu jurnal kesehatan yang berasal dari Amerika Serikat, sekitar 40 % penduduk negara tersebut ternyata mengalami susah tidur akibat gemerlap lampu. Bahkan survey tersebut juga menyebutkan bahwa 10 % orang yang tidur dengan lampu menyala, mereka akan lebih beresiko terkena penyakit-penyakit tertentu. Maka dari itu mengurangi cahaya lampu bisa menjadi cara mengatasi insomnia sulit tidur yang efektif. Jadi sebaiknya kamu mematikan lampu tidur supaya kamu dapat tidur nyenyak. Selain itu tutuplah tirai jendela kamusupaya cahaya dari luar tidak masuk ke kamarmu. Karena hal ini akan mengganggu tidurmu.
Insomnia adalah masalah umum yang menguras energi, mood, kebugaran tubuh, dan kemampuan beraktivitas kamu selama sehari ke depan. Insomia kronis bahkan dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
Manusia pada dasarnya menghabiskan waktu sepertiga dari masa hidupnya untuk tidur. Menurut para ahli, tidur terbaik untuk seseorang berkisar antara 6 - 8 jam sehari. Insomnia merupakan gangguan pada saat memasuki waktu tidur, dimana kita akan susah mempertahankan tidur meskipun memiliki kesempatan untuk itu.
Pada saat tidur, tubuh seseorang mengalami beberapa tahapan, di antaranya tahap mengantuk, tahap tidur ringan, tahap tidur nyenyak, dan tahap mimpi. Studi menunjukkan bahwa setiap orang pasti pernah mengalami gangguan tidur. Menurut riset yang dilakukan oleh US Census Bureau, International Data Base tahun 2004, sebanyak 28 juta orang Indonesia mengalami gangguan tidur insomnia.
Penelitian yang dimuat dalam jurnal Circulation itu menunjukkan bahwa penderita insomnia memiliki resiko mengalami serangan jantung 27 hingga 40 persen lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidurnya normal.
Secara umum, insomnia ditandai oleh beberapa gejala, seperti susah tidur, sering terbangun di malam hari atau dini hari pada saat tidur, tubuh merasa lelah, uring-uringan, dan terganggunya berbagai aktivitas di siang hari karena kondisi tubuh yang tidak bugar akibat kurang tidur malam.
Baca juga artikel : Bahaya dan Tips Menggunakan Pewarna Rambut
Jenis-Jenis Gangguan Insomnia
Secara garis besar insomnia diklasifikasikan menjadi tiga jenis yang berbeda, sesuai dengan gejala medis ataupun psikologis penderita.Berikut ini merupakan jenis-jenis gangguan insomnia.
- Insomnia temporer
Insomnia temporer adalah salah satu jenis insomnia yang gejalanya berlangsung cukup singkat, kurang dari seminggu saja. Biasanya insomnia ini disebabkan karena faktor stres.
- Insomnia akut
Insomnia akut adalah jenis insomnia yang gejalanya berlangsung kurang lebih sekitar 1 bulanan. Penderita akan sangat sulit untuk memulai tidur atau mempertahankan tidurnya meskipun sebetulnya kondisi memungkinkan.
- Insomia kronis
Insomnia kronis merupakan jenis insomnia dengan gejala susah tidur berlangsung lebih dari 1 bulan. Karena jarang tidur, penderita biasanya akan mengalami halusinasi dan melihat hal-hal yang aneh.
Penyebab Insomnia
Ada beberapa faktor yang dapat memicu munculnya insomnia pada seseorang, di antaranya:- Masalah Kesehatan
Penyebab yang pertama masalah insomnia adalah masalah kesehatan. Nah, masalah kesehatan ini sering mengganggu pola tidur. Orang dengan arthritis misalnya, berpotensi mengalami insomnia karena nyeri yang dirasakan membuat mereka tidak bisa tertidur. Jadi, hal ini perlu diperhatikan. Jagalah selalu kesehatan kamu agar mendapatkan tidur dengan nyenyak dan nyaman.
- Tidak memiliki Rutinitas Menjelang Tidur
Biasanya jika kamu kelelahan karena aktivitasmu seharian yang membuatmu merasa lelah, akan membuatmu cenderung langsung tidur tanpa persiapan apapun. Nah, sering kita tidak menyadari bahwa rutinitas kecil menjelang tidur ternyata bermanfaat untuk mempersiapkan tubuh beristirahat.
Misalnya adalah satu jam sebelum kamu tidur, habiskan 20 menit pertama untuk menyelesaikan utang ‘PR’ yang harus dikerjakan (misalnya, membalas email kantor, menyiapkan pakaian untuk esok hari) dan 20 menit setelahnya untuk menyiapkan kamu tidur seperti cuci muka, gosok gigi, ganti baju tidur. Kemudian untuk 20 menit terakhir, lakukan satu hal yang dapat menenangkan tubuh dan pikiran, misalnya yoga ringan, meditasi, atau membaca buku sambil ditemani segelas susu hangat. Setelah 60 menit usai, matikan lampu dan pergi tidur.
- Obat dan Alkohol
Kemudian salah satu penyebab insomnia selanjutnya adalah karena konsumsi obat-obatan dan alkohol. Mengapa demikian? Ya, sebab keduanya dapat berpotensi memicu insomnia. Selain itu, penyalahgunaan obat juga bisa menyebabkan gangguan tidur.
Namun, tidak hanya obat-obatan terlarang yang menyebabkan masalah tidur, obat yang diresepkan, seperti beta-blocker juga dapat menyebabkan tidur terganggu.
- Terlalu gelisah di tengah malam
Nah selanjutnya adalah kegelisahan atau kecemasan yang kamu rasakan di malam hari menjadi penyebab insomnia yang kamu alami. Misalnya jika kamu terbangun di tengah tidur merasa cemas dan dipenuhi oleh ratusan pikiran yang berjalan bolak-balik dalam bayangan kamu, lebih baik bangkit dari tempat tidur.
Akan tetapi, yang paling menentukan seberapa baiknya kamu beristirahat adalah apa yang kamu lakukan setelahnya. Jauhi hal-hal yang membangkitkan stimulasi tubuh, misalnya memeriksa email atau nge-tweet mengeluhkan insomnia yang kamu alami. Pilih aktivitas yang kamu sukai misalnya merajut atau meneruskan membaca novel seru favorit kamu, hal ini bertujuan untuk membantu meminimalisir kecemasan yang sering dirasakan oleh penderita insomnia.
- Tidur Siang Berlebihan
Nah selanjutnya adalah tidur siang yang berlebihan. Mengapa demikian? Tidur siang terlalu sering atau dalam waktu yang terlalu lama dapat mengganggu frekuensi tidur di malam hari. Jika kamu ingin tidur siang maka ada baiknya tidak dilakukan setiap hari, selain itu usahakan agar tidak tidur siang dalam rentan waktu yang terlalu lama.
- Stres
Yang terakhir adalah stres. Insomnia umumnya terjadi ketika seseorang mengalami stres. Stres bahkan bisa memicu insomnia kronis sehingga kembali ke pola tidur yang sehat mungkin akan menjadi sulit. Sebagian orang dengan kondisi ini merasa cemas apakah mereka akan bisa tertidur. Hal ini pada gilirannya memperparah insomnia karena orang tersebut dilanda kecemasan perihal bisa tidaknya mereka tertidur.
Dampak dari Insomnia
Insomnia sudah tentu akan menyebabkan gangguan pada tubuh penderitanya. Adapun beberapa dampak yang ditimbulkan akibat insomnia adalah:- Insomnia bisa jadi menjadi penyebab kematian di usia yang relatif muda.
- Fungsi otak akan mengalami kerusakan sehingga otak akan kehilangan memorinya.
- Jika insomnia terjadi dalam kurun waktu yang terlalu lama, bisa jadi insomnia akan menyebabkan kematian pada penderitanya karena menderita kelelahan.
- Insomnia dapat menyebabkan tremor dan gemetar di bagian seluruh tubuh.
- Insomnia dapat memicu depresi pada penderitanya, bahkan bisa mendorong seseorang untuk melakukan bunuh diri.
- Bisa jadi penderita insomnia menderita paranoid dan rasa ketakutan yang berlebihan terhadap sesuatu hal.
- Menyebabkan gangguan jiwa bipolar.
- Meningkatkan resiko penyakit hipertensi.
- Menyebabkan gejala serangan jantung.
- Meningkatkan resiko obesitas.
- Dapat memicu munculnya penyakit kanker.
- Sering mengalami kondisi berbicara saat tidur.
Menurut salah satu jurnal kesehatan yang berasal dari Amerika Serikat, sekitar 40 % penduduk negara tersebut ternyata mengalami susah tidur akibat gemerlap lampu. Bahkan survey tersebut juga menyebutkan bahwa 10 % orang yang tidur dengan lampu menyala, mereka akan lebih beresiko terkena penyakit-penyakit tertentu. Maka dari itu mengurangi cahaya lampu bisa menjadi cara mengatasi insomnia sulit tidur yang efektif. Jadi sebaiknya kamu mematikan lampu tidur supaya kamu dapat tidur nyenyak. Selain itu tutuplah tirai jendela kamusupaya cahaya dari luar tidak masuk ke kamarmu. Karena hal ini akan mengganggu tidurmu.
Post a Comment for "Jenis, penyebab dan Dampak Insomnia"